MEREALISASIKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN MELALUI PUPUK ORGANIK DI KABUPATEN KEPAHIANG

 

Penulis : Maharani Annisa Putri (E1D021024)

PENDAHULUAN

Berkaitan dengan permasalahan pembangunan pertanian, Indonesia telah mengupayakan perubahan orientasi sistem pertanian, yaitu dari sistem pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern (Syamsu,2013). Salah satu permasalahan di sektor pertanian Indonesia saat ini adalah sebagian besar sistem pertaniannya masih berskala kecil dan belum berkelanjutan walaupun negara ini dikaruniai biodiversitas dan energi yang besar (Tomy,2020).

Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculutre) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resources) dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Sistem pertanian berkelanjutan ditujukan untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mempertahankan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan stabilitas dan kualitas kehidupan masyarakat di pedesaan (Efendi,2016).

Salah satu wilayah di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Kepahiang sudah turut mendukung pertanian berkelanjutan. Di salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Bengkulu ini terdapat sebuah komunitas peduli lingkungan yang salah satu kegiatan utamanya adalah memproduksi pupuk organik.

 

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan adalah menuangkan pikiran penulis sebagai hasil pengamatan yang telah dilakukan dari berbagai sumber seperti jurnal dan website resmi. Informasi yang didapatkan dari sumber literatur tersebut diolah lalu dituangkan kembali dalam tulisan ini menggunakan kata-kata penulis sendiri.

 

PEMBAHASAN

Komunitas peduli lingkungan Humus Rejang Rekayasa D’compos atau HRRD adalah sebuah komunitas pengelola sampah rumah tangga yang berada di Kabupaten Kepahiang. Komunitas ini menjadi bank sampah dan rumah kompos dengan menampung serta mengelola sampah organik maupun anorganik dari warga di Kabupaten Kepahiang. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat yang ada di Kabupaten Kepahiang.

                                            Sumber gambar : MATAPUBLIK.co

Pada saat ini, komunitas HRRD sudah mengembangkan 3 jenis produk pupuk. Ketiga produk itu adalah pupuk kompos, pupuk organik cair dan asam amino esensial. Yang mana bahan pembuatan dari ketiga produk tersebut berasal dari limbah rumah tangga masyarakat Kabupaten Kepahiang, seperti limbah sayuran, buah-buahan dan kotoran ternak.

Mengingat harga pupuk anorganik yang akhir-akhir ini naik, maka bank sampah dan rumah kompos HRRD bisa menjadi solusinya. Selain harganya yang lebih terjangkau, pupuk organik juga lebih baik untuk lingkungan. Penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus dapat mengurangi kesuburan tanah yang pada akhirnya berdampak kepada penurunan produktivitas tanah dan tanaman. Sedangkan penggunaan pupuk organik tidak akan mengurangi kesuburan tanah sehingga keseimbangan tanah dapat terjaga. Selain itu, tidak memakai pupuk anorganik akan mengurangi risiko keracunan zat di dalamnya sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi hasil produk pertanian dengan aman.

Pemberdayaan masyarakat melalui komunitas HRRD dilakukan dengan cara menjadi tempat edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah seperti pemberian sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan slogan komunitas HRRD sendiri yakni “Sampah Membawa Berkah”. Berawal dari limbah sampah lalu  diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis & bermanfaat.

 

KESIMPULAN

Pertanian berkelanjutan yang sangat diperlukan di Indonesia dapat diwujudkan dengan beralih menggunakan pupuk organik dari pupuk dan pestisda anorganik. Komunitas HRRD di Kabupaten Kepahiang dapat menjadi solusi ketersediaan pupuk sekaligus pemberdayaan bagi masyarakat di sana serta merealisasikan pertanian berkelanjutan.

 

SARAN

Diharapkan untuk para petani untuk segera beralih ke pupuk organik karena penggunaan pupuk dan pestisida anorganik tidak baik untuk lingkungan dan dapat menurunkan produktivitas tanah dan tanaman.

 

DAFTAR PUSTAKA

dnn. (2022, August 2). PLN Gandeng Komunitas Peduli Lingkungan atasi Masalah Lingkungan di Kabupaten Kepahiang . Retrieved from MATAPUBLIK.co: https://matapublik.co/pln-gandeng-komunitas-peduli-lingkungan-di-kabupaten-kepahiang/

Efendi, E. (2016). IMPLEMENTASI SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN DALAM MENDUKUNG PRODUKSI PERTANIAN. Jurnal Warta , Edisi : 47.

Mayrowani, H. (2012). PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI INDONESIA. FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI Volume 30 No. 2, 91-108.

Radar. (2022, April 3). Hidayat: Pupuk Organik Menjadi Solusi Ketersediaan Pupuk. Retrieved from RADAR BENGKULU Online.com: https://radarbengkulu.rakyatbengkulu.com/2022/04/03/hidayat-pupuk-organik-menjadi-solusi-ketersediaan-pupuk/

Roidah, I. S. (2013). MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK UNTUK KESUBURAN TANAH . Jurnal Universtas Tulungagung BONOROWO, Vol. 1 No. 1.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS MANFAAT PEMBANGUNAN BENDUNGAN DAN IRIGASI TERHADAP KETERSEDIAAN AIR SAWAH BAGI PETANI DI DESA SUNGAI IPUH KABUPATEN MUKOMUKO

Teknologi Mesin Pertanian Rice Transplanter Inovasi Pembagunan Pertanian Di Desa Tapak Siring Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung barat

PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PHT PADI SAWAH DENGAN MEMANFAATKAN AGENSIA HAYATI DALAM UPAYA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KELURAHAN SEMARANG KOTA BENGKULU