PEMBANGUNAN DRAINASE DIDESA ULAK MENGKUDU DEMI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN, DAN KENYAMANAN WARGA SERTA PENCEGAHAN BENCANA

Penulis :Wulan Sari Ramadhanti (E1D021042)

Abstrak 

Pembangunan yang memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat luas Mengharuskan berpijak pada pandangan ke-agrariaan didasari oleh Paradigma baru: Pembangunan yang berkeadilan, berdaulat dan Berkelanjutan. Hujan yang tinggi menyebabkan volume air yang masuk kepermungkiman warga meningkat yang menyebabkan Terjadinya banyak genangan Air di permungkiman hingga merendam lahan Pertanian warga. Mengkaji data melalui Studi literatur dan hasil pengamatan di lapangan Bahwa Banjir atau Pun genangan Air dapat di atasi dengan pembuatan Drainase  yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dan bisa Disimpulkan bahwa Salah satu upaya pembangunan pertanian adalah pembangunan infrastruktur drainase dan aerasi yang baik. Pembuatan Drainase ini sangat membantu dalam peningkatan kuantitas dan kualitas serta produktivitas usahatani masyarakat Desa Ulak  mengkudu.

KeywordsAgraria, Curah hujan, drainase, Infrastruktur

PENDAHULUAN 

Latar Belakang

Pertanian dan perdesaan merupakan pasangan yang tak terpisahkan. Hambatan terhadap pembangunan pertanian akan berdampak pada pembangunan perdesaan, dan sebaliknya. Pembangunan yang memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat luas Mengharuskan berpijak pada pandangan ke-agrariaan didasari oleh Paradigma baru: Pembangunan yang berkeadilan, berdaulat dan Berkelanjutan.

Permasalahan yang di hadapi petani bisa menjadi faktor terjadinya pembangunan, seperti kondisi ketika curah hujan tinggi menjadi keresahan bagi petani memikirkan dampak apa yang akan dirasakan ketika Debit air meningkat dan Merendam lahan pertanian mereka.

Curah hujan tinggi yang mempunyai debit air sekitar 20-100 mm/jam atau hujan lebat yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dapat menyebabkan genangan air yang meninggi dan berdampak pada lahan pertanian yang terendam air sehingga sering kali petani mengalami kerugian berupa hasil panen yang tidak maksimal hingga terjadinya gagal panen.

Permasalahan Banjir (Genangan Air) Bisa terjadi karena sistem drainase tidak dapat menyalurkan air dengan baik. Terdapat tiga kemungkinan kondisi penyebab banjir tersebut, yaitu: meningkatnya beban air yang harus dialirkan, berkurangnya kapasitas saluran, gabungan dari kedua hal tersebut. Oleh karenanya, konsep solusi juga harus dibangun dengan awal mengurai penyebabnya. Genangan dapat menimbulkan gangguan kelancaran lalu lintas, dan percepatan kerusakan jalan, serta menurunnnya kesehatan.

Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan sanitasi. (Dr. Ir. Suripin, M.Eng.2004)

Rumusan Masalah

Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama Terjadinya Banjir yang menyebabkan Menurunnya produktivitas petani di pedesaan . Langkah pembangunan apa yang bisa di ambil untuk mengatasi permasalahan ini?

Tujuan

Untuk Mengetahui langkah pembangunan pertanian Untuk meningkatkan produktivitas pertanian didaerah dengan curah hujan yang tinggi.

METODELOGI

Penulisan kali ini Bersifat deskriptif analisis dan melalui pendapat masyarakat yang berada dilapangan. Metode deskriptif analisis adalah metode atau cara kerja dalam suatu pemecahan masalah dengan cara mendeskripsikan menggambar menjelaskan dan menganalisis situasi dan kondisi suatu objek permasalahan dari sudut pandang penulis berdasarkan hasil telaah pustaka yang menunjang (studi literatur) serta data dari hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan.

PEMBAHASAN

Gambar 1. Perkebunan Kopi

Gambar 2. Persawahan Warga

Masyarakat desa ulak mengkudu mayoritas berprofesi sebagai petani kopi dan juga sawah. Dengan lahan pertanian yang berada cukup jauh dari permukiman warga. Jalan setapak kecil adalah akses satu-satunya menuju ke lahan pertanian mereka. Namun pada tahun 2017 ada pembangunan berupa jalan lingkar didesa ulak mengkudu yang bertujuan untuk mempermudah Akses ke lahan pertanian warga

Gambar 3.Pembangunan jalan lingkar

Namun pembangunan Tersebut memiliki dampak positif dan negatif nya, Dampak Positifnya yaitu memudahkan Akses Petani Dari permungkiman Kelahan pertanian. Sedangkan . Dampak Negatif dari pembukaan jalan tersebut ialah ketika musim hujan , air disertai lumpur seringkali masuk ke lingkungan warga dan merendam lahan pertanian warga yang berada didekat permungkiman, sehingga terjadinya penurunan produktivitas petani didesa tersebut, yang disebabkan Hasil panen yang tidak maksimal hingga terjadinya gagal panen.

Gambar 4. Pembangunan Drainase 

Dari permasalahan tersebut pemerintah desa mengambil keputusan untuk melakukan pembangunan drainase untuk mengatasi permasalahan-permasalahan diatas.

“Demi kenyamanan dan keamanan masyarakat desa Ulak Mengkudu kami membangun Drainase, dan sudah berfungsi sebagai mana mesti nya untuk mengatasi apabila musim hujan air berserta lumpur tidak lagi masuk ke pemukiman warga,”
Dari permasalahan tersebut Diambil tindakan pembangunan drainase pada tahun 2019 hingga 2021 untuk mengatasi dampak dari pembukaan Jalan lingkar pada tahun 2017 yang lalu, dengan harapan drainase tersebut dapat mengurangi tekanan volume air sehingga tidak akan merendam lahan pertanian warga ataupun sampai ke permukiman warga. Dengan harapan Pembangunan drainase ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di desa ulak mengkudu dan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi petani.

KESIMPULAN

Pembangunan pertanian haruslah memiliki dasar berkelanjutan dimana harus memikirkan dampak setelahnya. Permasalahan yang disebabkan oleh pembangunan diperdesaan yang berdampak ke sektor Pertanian menyebabkan harus adanya pembangunan infrastruktur baru. Pembangunan pertanian ditujukan untuk peningkatan hasil dan produktivitas usahatani melalui penyediaan Sarana Dan prasarana pertanian Di Lingkungan perdesaan. Salah satu upaya pembangunan pertanian adalah pembangunan infrastruktur akses Jalan ke lahan pertanian dan drainase serta aerasi yang baik . Pembuatan Drainase ini sangat membantu dalam peningkatan kuantitas dan kualitas serta produktivitas usahatani masyarakat Desa Ulak  mengkudu dan menjadi pemecahan masalah di desa tersebut.

PENUTUP

Setelah mengetahui bentuk pembangunan serta pemecahan masalah yang di alami masyarakat desa . Permasalahan Banjir Di Lingkungan perdesaan dan lahan pertanian dapat dicegah dengan membangun drainase, dengan menganalisis Kasus Dari desa Ulak mengkudu ini membuktikan Bahwa pembangunan Pertanian di Indonesia sangat diperlukan terutama di perdesaan yang Menjadi pusat pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Sosrodarsono. Suyono & Kensaku Takeda. 1989. Bendungan Type Urugan.Jakarta: Pradnya Paramita.
Fikriman, F. (2017). Tranformasi Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. (Jurnal Agri Sains). 1(2).
Kustamar, Yulianti, E. Model Hidrologi DAS ITN-1, Jurnal Pusair, PULITBANG PU Bandung. Vol.5 No.9, pp. 1-15. November 2009.
Arham, I., Sjaf, S., & Darusman, D. (2019). Strategi Pembangunan Pertanian


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH SEBAGAI PENYEDIA PROTEIN HEWANI MELALUI BUDIDAYA LELE KOLAM TERPAL DI DESA KEBUN BUNGSU

ALAT DAN MESIN PERTANIAN TEPAT GUNA UNTUK TANAMAN PADI DALAM MENDUKUNG PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG MENGUNTUNGKAN DI KOTA BENGKULU

PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT TERHADAP PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA DUSUN BARU V KOTO, KEC. AIR DIKIT, KAB. MUKOMUKO, PROV. BENGKULU