PEMBANGUNAN DRAINASE DIDESA ULAK MENGKUDU DEMI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN, DAN KENYAMANAN WARGA SERTA PENCEGAHAN BENCANA
Penulis :Wulan Sari Ramadhanti (E1D021042)
Abstrak
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Curah hujan tinggi yang mempunyai debit air sekitar 20-100 mm/jam atau hujan lebat yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, dapat menyebabkan genangan air yang meninggi dan berdampak pada lahan pertanian yang terendam air sehingga sering kali petani mengalami kerugian berupa hasil panen yang tidak maksimal hingga terjadinya gagal panen.
Permasalahan Banjir (Genangan Air) Bisa terjadi karena sistem drainase tidak dapat menyalurkan air dengan baik. Terdapat tiga kemungkinan kondisi penyebab banjir tersebut, yaitu: meningkatnya beban air yang harus dialirkan, berkurangnya kapasitas saluran, gabungan dari kedua hal tersebut. Oleh karenanya, konsep solusi juga harus dibangun dengan awal mengurai penyebabnya. Genangan dapat menimbulkan gangguan kelancaran lalu lintas, dan percepatan kerusakan jalan, serta menurunnnya kesehatan.
Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan sanitasi. (Dr. Ir. Suripin, M.Eng.2004)
Rumusan Masalah
Curah hujan yang tinggi menjadi penyebab utama Terjadinya Banjir yang menyebabkan Menurunnya produktivitas petani di pedesaan . Langkah pembangunan apa yang bisa di ambil untuk mengatasi permasalahan ini?
Tujuan
Untuk Mengetahui langkah pembangunan pertanian Untuk meningkatkan produktivitas pertanian didaerah dengan curah hujan yang tinggi.
METODELOGI
Penulisan kali ini Bersifat deskriptif analisis dan melalui pendapat masyarakat yang berada dilapangan. Metode deskriptif analisis adalah metode atau cara kerja dalam suatu pemecahan masalah dengan cara mendeskripsikan menggambar menjelaskan dan menganalisis situasi dan kondisi suatu objek permasalahan dari sudut pandang penulis berdasarkan hasil telaah pustaka yang menunjang (studi literatur) serta data dari hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan.
PEMBAHASAN
Masyarakat desa ulak mengkudu mayoritas berprofesi sebagai petani kopi dan juga sawah. Dengan lahan pertanian yang berada cukup jauh dari permukiman warga. Jalan setapak kecil adalah akses satu-satunya menuju ke lahan pertanian mereka. Namun pada tahun 2017 ada pembangunan berupa jalan lingkar didesa ulak mengkudu yang bertujuan untuk mempermudah Akses ke lahan pertanian warga
Namun pembangunan Tersebut memiliki dampak positif dan negatif nya, Dampak Positifnya yaitu memudahkan Akses Petani Dari permungkiman Kelahan pertanian. Sedangkan . Dampak Negatif dari pembukaan jalan tersebut ialah ketika musim hujan , air disertai lumpur seringkali masuk ke lingkungan warga dan merendam lahan pertanian warga yang berada didekat permungkiman, sehingga terjadinya penurunan produktivitas petani didesa tersebut, yang disebabkan Hasil panen yang tidak maksimal hingga terjadinya gagal panen.
Dari permasalahan tersebut pemerintah desa mengambil keputusan untuk melakukan pembangunan drainase untuk mengatasi permasalahan-permasalahan diatas.
KESIMPULAN
Pembangunan pertanian haruslah memiliki dasar berkelanjutan dimana harus memikirkan dampak setelahnya. Permasalahan yang disebabkan oleh pembangunan diperdesaan yang berdampak ke sektor Pertanian menyebabkan harus adanya pembangunan infrastruktur baru. Pembangunan pertanian ditujukan untuk peningkatan hasil dan produktivitas usahatani melalui penyediaan Sarana Dan prasarana pertanian Di Lingkungan perdesaan. Salah satu upaya pembangunan pertanian adalah pembangunan infrastruktur akses Jalan ke lahan pertanian dan drainase serta aerasi yang baik . Pembuatan Drainase ini sangat membantu dalam peningkatan kuantitas dan kualitas serta produktivitas usahatani masyarakat Desa Ulak mengkudu dan menjadi pemecahan masalah di desa tersebut.
Komentar
Posting Komentar