Pembangunan Infrastruktur Pertanian Dalam Upaya Pembangunan Pertanian Desa Sp3 Pagar Gasing Kabupaten Seluma

 Penulis : Astri Wahyuni (E1D021017)


Pendahuluan

    Pembangunan merupakan upaya yang secara sadar dilaksanakan oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan nasional melalui pertumbuhan dan perubahan secara terencana menuju masyarakat modern (S.P.Siagian, 2005). Pembangunan yang dilaksanakan haruslah diusahakan dan direncanakan secara sadar artinya pemerintah baik pusat maupun daerah harus memperhatikan pembangunan pedesaan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

    Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai proses yang ditunjukan untuk selalu menambah produk pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan, produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah jumlah modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia didalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan (Ramlawati, 2020). Sehingga, keberhasilan pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari cara pemerintah membangun wilayah atau daerah tersebut dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat.

    Infrastruktur pertanian adalah suatu bangunan fisik (struktur) pendukung pengembangan pertanian. Infrastruktur dalam hal ini meliputi jalan, jembatan, pengairan dan lainnya. Pembangunan infrastruktur menjadi bagian penting dalam roda penggerak pertumbuhan ekonomi.Dengan demikian, pembangunan infrastruktur diyakini mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor pertanian. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyediakan fasilitas dan layanan infrastruktur yang berkualitas, baik dalam bentuk rehabilitasi ataupun peningkatan kapasitas fasilitas infrastruktur yang rusak, serta pembangunan baru.

    Pada artikel ini akan membahas mengenai pembangunan infrastruktur di Desa Sp3 Pagar Gasing, Kecamatan Talo, Kabupaten Seluma sebagai salah satu upaya pembangunan pertanian. Infrastruktur dalam hal ini meliputi inrastruktur jalan, jembatan, dan inrastruktur pengairan (irigasi).

Metode penulisan

    Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data berupa data sekunder dan studi kepustakaan, dengan melakukan penelaahan terhadap buku-buku, jurnal, catatan-catatan, dan laporan yang berhubungan dengan artikel ini serta berdasarkan pandangan dari penulis sendiri.

Pembahasan

Infrastruktur pertanian

    Krisis infrastruktur di Indonesia masih sangat minim melanda pada sektor pertanian. Pada sektor ini benar-benar telah mengalami penurunan stok infrastruktur. Sementara itu, pembangunan infrastruktur yang baru naris tidak ada sedangkan infrastruktur yang lama terus mengalami pengikisan seiring berjalannya waktu. Berbagai kerusakan dan beralih fungsi saluran irigasi, dan bendungan, dan tandon-tandon air yang telah mengakibatkan 30 persen dari total luas lahan sawah di Indonesia tidak mampu lagi menghasilkan panen yang sebaik sebelumnya, sebagian bahkan sudah beralih fungsi berganti menjadi palawija, perkebunan sawit atau perkebunan karet dan bahkan ada juga yang diterlantarkan menjadi lahan ilalang yang sama sekali tidak produktif. Jelas bahwa kondisi seperti ini melemahkan ketahanan pangan nasional dan menekan lapangan pekerjaan pada sektor pertanian.

Untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur daerah tertinggal yang ditujukan guna mendukung pencapaian target-target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Seluma kembali mengajukan usulan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2019 sebesar Rp.800 Miliar (Delapan Ratus Milyar). Kepala Dinas PUPR Kabupaten Seluma Moch Saipullah ST mengatakan Usulan ini diperuntukkan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur fisik terutama pembangunan Jalan, Jembatan dan Irigasi di Kabupaten Seluma (Bengkulu interaktif, 2018).

a.  Infrastruktur Jalan Usaha Tani

Pengembangan pertanian memiliki peranan strategis dan penting guna mencapai ketahanan pangan nasional. Infrastruktur pertanian yang memadai, seperti jalan, sangat dibutuhkan untuk menunjang pengembangan pertanian yang efisien sehingga diharapkan pengangkutan sarana produksi hingga hasil pertanian menjadi lebih mudah dan murah. Dengan adanya pengembangan Jalan Usaha Tani pada kawasan-kawasan pertanian, diharapkan dapat memperlancarkan distribusi produk pertanian, terwujudnya peningkatan pendapatan masyarakat, terciptanya sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, dan kehidupan masyarakat yang lebih baik, serta secara tidak langsung dapat memberikan manfaat pada perkembangan Desa Sp3 Pagar Gasing itu sendiri.


      b.  Pengairan (irigasi)

    Infrastruktur dan sarana merupakan salah satu faktor penting dalam proses usahatani, diantaranya infrastruktur irigasi. Infrastruktur irigasi sangat menentukan ketersedian air yang berdampak langsung terhadap kualitas dan kuantitas tanaman khususnya tanaman padi yang diusahakan sebagian besar masyarakat Desa Sp3 Pagar Gasing.

       

   
    Pembangunan irigasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air yang diperlukan sepanjang musim tanam, sehingga dapat menyediakan air untuk pertanian khususnya daerah persawahan yang secara teknis akan terjamin kontinuitasnya secara menyeluruh. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dilakukan guna menunjang produktivitas dalam bidang pertanian, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan membantu perekonomian masyarakat. 

     c. Jembatan Gantung

    Jembatan gantung sangat bermanfaat bagi masyarakat dan petani sebagai akses menyebrang sungai dan mengangkut hasil pertanian. Sebelum adanya jembatan masyarakat dan petani harus menyebrangi sungai untuk menuju ke kebun.


    Pembangunan jembatan tersebut memberikan manfaat masyarakat dan petani dalam menjalankan aktivitas pertanian, seperti mempermudah akses dari dan menuju areal pertanian, sehingga memaksimalkan produksi pertanian dan mengurangi biaya produksi.

Kesimpulan

  Pembangunan pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi, pendapatan dan produktivitas petani. Dalam upaya pembangunan pertanian salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang memadai seperti jalan usahatani, pengairan (irigasi), dan jembatan. Pembangunan infrastruktur diyakini mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi khususnya pada sektor pertanian Desa Sp3 Pagar Gasing.

Daftar Pustaka

Siagian Sondang .2005. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Bumi Aksara. Jakarta.

Ramlawati, R. (2020). Peranan Sektor Pertanian Dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi Di Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli. Growth Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan1(2), 173-193.

Bengkulu interaktif. 2018. Sumber https://www.bengkuluinteraktif.com/dinas-pupr-seluma-usulkan-rp-800-milyar-untuk-bangun-infrastruktur (diakses 2022 Oktober 15)

Suminar, R. E. 2018. Dampak pengembangan jalan usaha tani (jut) pada kawasan pertanian di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota7(1), 81-88.

Subroto, Z. W., & Sapha, D. 2016 . Pengaruh Infrastruktur terhadap sektor pertanian di pulau Sumatera. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan1(2), 598-610.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS MANFAAT PEMBANGUNAN BENDUNGAN DAN IRIGASI TERHADAP KETERSEDIAAN AIR SAWAH BAGI PETANI DI DESA SUNGAI IPUH KABUPATEN MUKOMUKO

Teknologi Mesin Pertanian Rice Transplanter Inovasi Pembagunan Pertanian Di Desa Tapak Siring Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung barat

PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PHT PADI SAWAH DENGAN MEMANFAATKAN AGENSIA HAYATI DALAM UPAYA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KELURAHAN SEMARANG KOTA BENGKULU