pembangunan irigasi oleh pemerintah dan petani guna memperbaiki perairan sawah di Kel.Saribudolok,Kec.Silimakuta,Kab.Simalungun

 PENULIS : ANJU AU PASARIBU E1D019025




SEBELUM                                                                             SESUDAH






PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang mana penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Para petani akan mengolah lahan yang ada untuk menunjang kehidupan mereka. Namun, penghasilan yang didapatkan masih tergolong rendah. Padahal dengan lahan yang luas dan tanah yang subur dapat membuatpara petani maju jika saja dapat ditangani dengan baik, dan untuk hal ini tidak jauh dari peran pemerintah setempat. Oleh sebab itu sangat diperlukan perhatian yang lebih dari pemerintah terhadap sektor pertanian Indonesia.

Pertanian merupakan salah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pertanian Indonesia memeliki banyak potensi, sejarah pertanian telah membawa  revolusi yang besar dalam kehidupan manusia. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.

Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Oleh A.T.Mosher di dalam bukunya Getting Agriculture Moving, bahwa pembangunan pertanian adalah suatu bagian integral daripada pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum. Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya proses atau kegiatan menambah produksi pertanian melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga, sosial dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik. Pertanian merupakan sektor utama penghasil bahan-bahan makanan dan bahan-bahan industri yang dapat diolah menjadi bahan sandang, pangan, dan papan yang dapat dikonsumsi maupun diperdagangkan, maka dari itu pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan pertanian.

Air irigasi di Indonesia umumnya bersumber dari sungai, waduk, air tanah dan sistem pasang surut. Salah satu usaha peningkatan produksi pangan khususnya padi adalah tersedianya air irigasi di sawahsawah sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan air yang diperlukan pada areal irigasi besarnya bervariasi sesuai keadaan. Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi,kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah. (Purwanto dan Ikhsan, 2006)

METODE PENULISAN

               Metode yang di gunakan dalam penulisan ini adalah berdasarkan dari penulis yang di tuangkan menggunakan bahasa dari kata-kata penulis sendiri dan masyarakat setempat serta dari jurnal dan buku sebagai pendukung untuk tulisan ini.

PEMBAHASAN

            Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan tanaman ke tanah yang diolah dan mendistribusinya secara sistematis (Sosrodarsono dan Takeda, 2003).

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak (PP No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi).

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Anton Priyononugroho,2014).

Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut :

a.   Penyiapan lahan

b.   Penggunaan konsumtif

c.   Perkolasi dan rembesan

d.   Pergantian lapisan air

e.   Curah hujan efektif.

Dengan musim yang tidak menentu atau musim panca roba, banyak terjadinya kemungkinan-kemungkinan yang sebelumnya belum di perkirakan oleh para petani. Seperti cuaca hujan yang berkepanjangan akan meberikan dampak yang serius pada sistem penanaman di sawah. Padi yang memerlukan sistem perairan yang harus seimbang menjadi terhambat karena cuaca hujan yang berkepanjangan dapat menyebabkan sawah menjadi terendah air dan membuat tanaman tidak tumbuh dengan baik atau terganggunya sistem pertumbuhan tanaman. Apalagi dengan seiring tempat untuk pengairan sawah yang dijadikan irigasi rusak. Hal ini dapat membuat para petani harus waspada. Dengan di bangunnya sistem irigasi yang baru, oleh karena itu sistem perairan di sawah sudah mulai lancar dan untuk kebutuhan air pun mencukupi, bahkan meskipun masuk musim kemarau, perairan di sawah tetap lancar karena posisi sawah yang sangat dekat dengan sungai.

Dampak sistem irigasi yang telah di lakukan sangat baik, sawah yang biasanya pada saat musim hujan berturut, turut yang biasanya akan menggenangi sawah,sekarang sudah tidak terjadi lagi. Serta sistem pengairannya pun telah lancar. Hal ini karena adanya tindakan yang dilakukan para petani dan juga pemerintah untuk membangu irigasi, sehingga pembangunan irigasi ini di harapkan nantinya akan melindungi tanaman baik dari banjir ataupu dari kekeringan. Sehingga para petani tetap bisa bisa menghasilkan produk hasil pertanian dengan kuantitas yang tinggi, dan kualitas yang baik. serta dapat mengurangi kemungkinan kerugian yang kan dialami petani jika musim hujan tiba.

Dengan adanya progam ataupun kegiatan pembangunan irigasi ini dapat memperbaiki perairan sawah, dan juga hal ini dilakukan karena adanya kerjasama antara pemerintah setempat dan para petani. Di mana pembangunan irigasi ini dilakukan sendiri oleh para petani dan biaya dari pemerintah. Hal ini dilakukan untuk kepentingan bersama dan untuk meningkatkan hasil produksi pangan di daerah.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat di simpulkan bahwa:

1. Kondisi perairan sawah mulai lancar dengan pembangunan irigasi di Kel. Saribudolok, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun

2.     Penetapan sistem irigasi oleh pemerintah setempat merupakan salah satu solusi yang tepat bagi persawahan di Kel. Saribudolok, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun

3.     Pembangunan irigasi memberikan dampak yang baik bagi perairan sawah dan juga para petani

DAFTAR PUSTAKA

Priyononugroho, Anton. 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). Palembang: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Sosrodarsono dan Takeda. 2003. Hidrologi Untuk Pengairan. Yogyakarta: Universitas Muhammadiah Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 tahun 2006 tentang Irigasi

Purwanto dan Ikhsan, Jazaul. 2006. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammaddiyah Yogyakarta. Vol. 9, No. 1, 206:83 – 93. Richard G. Allen, Luis S. Pereira, Dirk Raes, M


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS MANFAAT PEMBANGUNAN BENDUNGAN DAN IRIGASI TERHADAP KETERSEDIAAN AIR SAWAH BAGI PETANI DI DESA SUNGAI IPUH KABUPATEN MUKOMUKO

Teknologi Mesin Pertanian Rice Transplanter Inovasi Pembagunan Pertanian Di Desa Tapak Siring Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung barat

PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PHT PADI SAWAH DENGAN MEMANFAATKAN AGENSIA HAYATI DALAM UPAYA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KELURAHAN SEMARANG KOTA BENGKULU