Pengaruh Pembangunan Irigasi Dan Diversifikasi Tanaman Untuk Meningkatkan Perekonomian Pertanian Di Desa Ketaping, Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan
Penulis : Nina Anriana
NPM : E1D021022
PENDAHULUAN
Pertanian merupakan komponen utama yang menompang kehidupan pedesaan pertanian. Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah, karena sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrument pemberantasan kemiskinan, dan sebagai penyedia lapangan pekerjaan.
Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selau
menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap
konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha
tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut
campur tangannya. Pembangunan ekonomi daerah ini mempunyai peran penting
di dalam keberhasilan pembangunan di tingkat daerah akan turut menentukan
keberhasilan pembangunan di tingkat nasional.
Permasalahan yang di hadapi petani bisa menjadi faktor terjadinya pembangunan, seperti kondisi ketika curah hujan tinggi menjadi keresahan bagi petani memikirkan
dampak apa yang akan dirasakan ketika
Debit air meningkat dan Merendam lahan pertanian mereka. Maka dari itu di Desa Ketaping, Kec. Manna, Kab. Bengkulu Selatan
melakukan pembagunan irigasi untuk pengairan sawah
Fungsi Saluran Irigasi secara spesifik antaralain untuk:
Mengambil air dari sumber (divering) Membawa/mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying). Mendistribusikan air kepada tanaman (distributing). Mengukur dan mengatur aliran air (regulating and measuring)
Diversifikasi pertanian sendiri adalah suatu usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu pertanian. Terbatasnya pemanfaatan lahan produktif untuk pertanian merupakan salah satu penyebab diberlakukannya diversifikasi pertanian. Diversifikasi tanaman dengan pergantian jenis tanaman yang dilakukan untuk mengimbangi pemenuhan kebutuhan makanan pokok. Masyarakat Indonesia harus mulai merubah kebiasaannya dalam mengonsumsi nasi/beras, dan beralih ke makanan pokok lainnya seperti Jagung, ubi kayu (singkong), ubi jalar,sagu, talas, gandum, kentang, dan masih banyak lagi.
METODELOGI
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan metode pengumpulan
data dan informasi yang diambil melalui penelusuran Pustaka, pencarian
sumber-sumber melalui internet seperti jurnal, artikel dan juga informasi hasil
pengamatan yang dilakukan secara langsung di Desa Ketaping, Kec. Manna, Kab.
Bengkulu Selatan.
PEMBAHASAN
Di Desa Ketaping, Kec. Manna, Kab. Bengkulu Selatan rata-rata masyarakatnya bekerja di bidang sektor pertanian. Salah satu komoditi pangan yang paling dominan ialah komiditi padi. Dalam mengatur pengairan sawah, masyarakat membangun irigasi. Irigasi adalah usaha pertanian yang dilakukan dengan tujuan memperoleh air yang dialirkan ke suatu jenis lahan pertanian melalui pembuatan bendungan (bangunan) dan saluran buatan. Irigasi ini sistem pertanian yang menyediakan, mengatur serta membuang air untuk keperluan pertanian. Di Indonesia sistem irigasi sangat beragam. Petani Indonesia menyakini perjalanan (sejarah) irigasi yang panjang. Beragamnya model sistem irigasi di Indonesia sebab beragamnya model tanah yang menjadi lahan bercocok tanam. Salah satu jenis irigasi yang paling banyak digunakan oleh petani ialah Irigasi permukaan. Penerapan irigasi ini dengan cara mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan memanfaatkan gravitasi atau membiarkan air mengalir dengan sendirinya di lahan. Dengan adanya pembangunan irigasi petani di desa ketaping tidak khawatir mengenai penyediakan dan mengatur air di lahan pertanian untuk pembasahan lahan persawahan. Dalam kegiatan pertanian, pembasahan persawahan harus diatur kadar airnya. Kadar air tidak dianjurkan terlalu basah sehingga menggenang ataupun terlalu sedikit. Sebab itu, irigasi sebagai pembasah sekaligus pengontrol dalam pembasahan lahan persawahan.Fungsi dari pengaturan pembasahan lahan persawahan adalah air yang tersedi tetap teraliri di persawahan sepanjang tahun,baik di musim kemarau ataupun penghujan.
Pertanian di desa ketaping juga menggunakan sistem diservisifikasi, Diversifikasi pertanian adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Sekarang, hampir semua daerah di Indonesia mulai menggalakkan program diversifikasi pertanian ini, guna meningkatkan produksi pertanian. Diversifikasi pertanian sendiri adalah suatu usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu pertanian. Dengan adanya sistem ini petani di Desa Ketaping dapat meningkatkan pendapatannya. Adapun terbatasnya pemanfaatan lahan produktif untuk pertanian merupakan salah satu penyebab diberlakukannya diversifikasi pertanian. Selain itu, tanah-tanah pertanian yang terlalu lama ditanami, lambat laun juga akan mengalami penurunan kualitas baik dari kandungan nutrisi tanah, bahkan sampai mengurangi kemampuan tanah dalam penyediaan air dan unsur hara. Hal ini akan dapat menyebabkan penurunan pada produksi pertanian. Diversifikasi tanaman dapat dilakukan dengan cara penganekaragaman usaha pertanian. Mulai dari penanaman tanaman yang berbeda, karena tidak hanya satu jenis tanaman tertentu saja yang bisa tumbuh pada lahan yang sama, tetapi tanaman lain juga bisa. Selain untuk memenuhi produksi tanaman, diversifikasi juga dapat membantu dalam kelangsungan lahan pertanian agar tetap produktif.
KESIMPULAN
Tujuan dari pembangunan pertanian adalah meningkatkan produksi pertanian, untuk itu dibutuhkan pasaran dengan harga yang cukup tinggi untuk memasarkan hasil produksi tersebut guna mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan petani dalam menjalankan usaha taninya serta meningkatkan pendapatan petani. Salah satu upaya pembangunan pertanian yang dilakukan di Dsa Ketaping ialah dengan pembangunan irigasi dan dilakukannya diversifikasi pada tanaman. Hal ini dilakukan agar meningkatan hasil dan pendapatan petani.
DAFTAR PUSTAKA
Arham, I., Sjaf, S., & Darusman,
D. (2019). Strategi
Pembangunan Pertanian
Triwibowo Yuwono, Sri Widodo, Dwidjono Hadi Darwanto, Didik Indradewa, Susamto
Somowiyarjo, Sunarru Samsi Hariadi (2016). Pembangunan Pertanian: Membangun Kedaulatan Pangan;
Suwarni (2015). Pengaruh
Pembangunan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani Terhadap
Pendapatan Petani Padi Di Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat
Komentar
Posting Komentar